Bertengkar,
apapun medianya, sebenarnya sangat menguras energi dan pikiran. Namun,
pertengkaran via internet atau pesan singkat sebaiknya jangan diabaikan.
Bagaimana pun juga, bagi sebagian orang, menuliskan keluh-kesah melalui
tulisan jauh lebih melegakan ketimbang harus bertatap muka secara
langsung. Ketika langsung bertemu, kita sering tidak dapat menata emosi.
Kata-kata
kasar dan tuduhan berhamburan begitu saja dari mulut kita. Sebaliknya,
ketika kita mencurahkan perasaan melalui SMS atau e-mail, sebenarnya
kita mempunyai kesempatan untuk menata kalimat agar tidak menyakiti hati
penerima pesan.Jika suatu ketika Anda terpaksa harus bertengkar melalui
pesan singkat, coba ikuti lima aturan ini:
1. Jangan memakai huruf besar
Memang tidak ada aturan tertulis dalam hal netiquette,
namun pesan singkat yang semuanya ditulis dalam huruf besar memberi
makna kemarahan, entah Anda memang sedang marah atau tidak. Jika Anda
ingin menegaskan sesuatu, atau memastikan pesan Anda dipahami dengan
baik, cetak tebal tulisan tersebut, atau gunakan garis bawah.
Mencetaknya secara miring (italics) juga menjadi bentuk teguran yang lebih halus.
2. Semua kata dan tanda baca itu bermakna
Namanya
juga pesan singkat, harusnya Anda bisa lebih singkat dalam menuliskan
pesan, begitu mungkin menurut Anda. Namun jika Anda ingin membuat pesan
Anda lebih efektif, pastikan Anda menyampaikannya dengan efektif. Jangan
membuat panggilan atau labelling yang
akan menyakiti hati penerima pesan Anda, dan berhematlah dengan
penggunaan tanda seru. Tulis kalimat Anda secara ringkas, lugas, dan
tetap menghargai si penerima. Jika suasana sudah begitu "panas", coba
redakan dengan sedikit humor. Namun tetaplah hati-hati agar pesan Anda
tidak disalahartikan.
3. Jangan menulis apa yang tidak akan Anda katakan secara langsung
Misalnya,
Anda mengatakan bahwa calon mertua Anda terlalu memanjakan anaknya.
Barangkali Anda berpikir, mumpung Anda sedang tidak menghadapi ibu dan
anaknya secara langsung, maka Anda bisa mengatakan apa saja yang Anda
mau. Apalagi ketika argumentasi berlangsung sesuai dengan yang Anda
inginkan, Anda lantas merasa berhak untuk menyinggung apa saja yang
mengganggu Anda. Jangan melantur ketika membahas mengenai apa yang tidak
berjalan dengan baik di antara Anda berdua. Jaga agar emosi tetap
terkontrol, meskipun Anda hanya sedang menghadapi ponsel atau komputer
Anda.
4. Segera hentikan bila si dia tak menginginkannya
Tidak semua orang mau bertengkar melalui pesan singkat, instant messaging,
atau e-mail. Emosi yang meluap-luap tak akan terpuaskan bila
disampaikan melalui tulisan. Selain itu, pesan yang ingin Anda sampaikan
kadang-kadang tidak akan diterima dengan baik. Ketika si dia memilih
untuk menemui Anda dan membicarakannya secara langsung, hentikan saja
aktivitas mengetik pesan di ponsel dengan penuh emosi. Lanjutkan
perdebatan tersebut ketika Anda sudah bertemu dengannya. Dengan berhenti
berbicara ketika emosi sedang memuncak, Anda juga jadi punya kesempatan
untuk mendinginkan kepala. Dengan demikian, saat Anda bertemu dengannya
Anda bisa membahasnya dengan lebih tenang.
5. Jangan memberi jawaban dengan satu kata
Paling
sebal jika kita sudah mengeluarkan uneg-uneg dengan panjang lebar,
namun si dia hanya menanggapi dengan kata "OK". Ya, kan? Kata tersebut
memberi kesan Anda tidak peduli dengan apa yang disampaikannya. Maka
Anda pun sebaiknya tidak merespons curahan hati sahabat Anda dengan satu
kata saja. Kalau Anda memang tidak tahu bagaimana menanggapi
uneg-unegnya, katakan saja, "Duh, aku nggak tahu mesti ngomong apa nih,"
atau, "Oh, begitu. Nanti kita bahas lagi kalau ketemu, ya." Jika semua
kalimat tersebut gagal membuat hatinya tenang, kata-kata sederhana
seperti, "Aku minta maaf, ya", akan sangat meluluhkan hati si dia atau
sahabat Anda. Ketika pertengkaran sudah berakhir, jangan lupa sampaikan
bahwa Anda mencintainya.
Judul : 5 Aturan Berantem via SMS
Deskripsi : Bertengkar, apapun medianya, sebenarnya sangat menguras energi dan pikiran. Namun, pertengkaran via internet atau pesan singkat sebaik...