Pendahuluan
Kota Makassar ditinjau dari letak geografis memiliki potensi yang sangat strategis sebagai pusat pelayanan dan pintu gerbang pengembangan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayah 175,77 km2 meliputi 14 Kecamatan dan 143 Kelurahan termasuk 12 Kepulauan dengan jumlah penduduk 1.371.904 jiwa (2009) dan laju pertumbuhan penduduk 1,67 % per tahun yang dihuni beragam etnis dan budaya mempunyai impian besar yakni menjadikan Makassar masuk dalam jajaran kota dunia (World City).
Ada 5 (lima) pokok kebijakan Pemerintah Kota Makassar sesuai Perda No. 6 Tahun 2009 tentang RPJMD 2009-2014, adalah :
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
- Pengembangan tata ruang dan lingkungan
- Penguatan struktur ekonomi
- Desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas korupsi
- Penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia
Berdasarkan beberapa laporan, tingkat minat baca masyarakat Indonesia disebutkan tergolong rendah dibandingkan bangsa lain, bahkan dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN. Salah satu faktor penyebab rendahnya kebiasaan dan kegemaran membaca masyarakat Indonesia adalah karena masih dominannya budaya tutur dari pada budaya baca.
Menurut Gola Gong dalam sebuah tulisannya mengatakan, keterpurukan minat baca di Indonesia telah menumbuhkan budaya hedonis (materialis) dan Konsumtif. Bagaimana tidak, mereka lebih bangga anak-anaknya mengenal 3 F Revolution (Fashion, Food dan Film) dari pada membentuk iklim budaya membaca (reading habit).
Gemar Membaca Sebuah Gerakan Moral
Menurut H.A.R. Tilaar (1999 : 381) untuk mengubah perilaku masyarakat gemar membaca membutuhkan suatu perubahan budaya atau perubahan tingkah laku dari anggota masyarakat kita. Mengadakan perubahan budaya masyarakat memerlukan suatu proses dan waktu panjang sekitar satu atau dua generasi, tergantung dari “political Will Pemerintah dan masyarakat”.
Berdasarkan hasil pemetaan minat baca masyarakat yang di selenggarakan Depdiknas dan Perpusnas tahun 2007 di tiga provinsi : Sulawesi Selatan, Riau dan Kalimantan Selatan menyimpulkan bahwa pada umumnya minat baca dapat dikategorikan rendah di tiga kota, terutama jika dibandingkan dengan standar yang diberikan oleh Abdul Razak dalam buku Formula 247 Plus: Metoda Mendidik Anak Menjadi Pembaca yangSukses (2004). Apalagi jika dibandingkan dengan standar luar negeri misalnya Jepang, Amerika bahkan Singapura.
Sesungguhnya sejak tahun 1972 UNESCO telah memprioritaskan masalah pembinaan minat baca. Pada tahun tersebut diluncurkan program yang disebut Books for All (buku untuk semua orang), yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca di masyarakat dunia.
Di Indonesia sendiri, Presiden Soeharto pada tanggal 14 September 1995 bertempat di Istana Negara mencanangkan Hari Kunjung Perpustakaan dan bulan gemar membaca,
Presiden Megawati pada tanggal 12 November 2003 mencanangkan Gerakan Nasional Gemar Membaca, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 Mei 2006 mencanangkan Gerakan Pemberdayaan Perpustakaan dan pada bulan Mei 2007 Wakil Presiden Yusuf Kalla meresmikan layanan Perpustakaan Elektronik Keliling yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI.
Pemerintah Kota Makassar yang diprakarsai oleh Bapak Walikota Makassar, Ir. Ilham Arief Sirajuddin, MM. dan Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim, MA. Mencanangkan Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM) pada tanggal 5 Juni 2005, di pantai Losari Makassar. Dasar pertimbangan diprogramkannya Gerakan Makassar Gemar Membaca adalah:
Pemerintah Kota Makassar yang diprakarsai oleh Bapak Walikota Makassar, Ir. Ilham Arief Sirajuddin, MM. dan Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim, MA. Mencanangkan Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM) pada tanggal 5 Juni 2005, di pantai Losari Makassar. Dasar pertimbangan diprogramkannya Gerakan Makassar Gemar Membaca adalah:
- Pemerintah Daerah merupakan ujung tombak pembangunan bangsa yang berhadapan langsung dengan masyarakatnya sebagai pelaku sekaligus konsumen dan pemasok dalam kaitannya dengan pengelolaan Sumber Daya Alam yang dimilikinya.
- Dasar pertimbangan diprogramkannya Gerakan Makassar Gemar Membaca adalah:
- 2. Kemampuan membaca merupakan kompetensi dasar manusia yang sangat penting untuk mendongkrak kompetensi lainnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitarnya.
- 3. Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Umum merupakan wahana yang paling efektif dan efisien untuk mempercepat proses pencerdasan masyarakat melalui penyediaan informasi dan bahan bacaan yang mutakhir, lebih banyak dan bervariasi
- Peran Perpustakaan Dalam Menumbuhkan Kegemaran Membaca
Perpustakaan memiliki fungsi membentuk budaya membaca masyarakat dan belajar sepanjang hayat. Selain itu perpustakaan berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan mendukung tujuan pembangunan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang disebutkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Karena pentingnya peran perpustakaan dalam membangun sumber daya manusia maka bersamaan dengan itu pemerintah telah menetapkan perpustakaan sebagai urusan wajib daerah sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.
- Perpustakaan Umum Kota Makassar 1 buah
- Perpustakaan Khusus Balaikota 1 buah
- Taman Baca Kecamatan 14 buah
- Taman Baca Kelurahan 14 buah
- Taman Baca Kepulauan 4 buah (Pulau Barang Lompo, Barang Caddi, Kodingareng dan Lae-Lae)
- Taman Baca Mall 1 buah (Mall GTC Makassar)
- Perpustakaan Kepulauan 2 buah (Pulau Lummu-lummu dan Bonetambung)
- Perpustakaan Kelurahan 56 buah
Jumlah Kelurahan yang belum miliki taman baca/ perpustakaan sebanyak 65 buah.
Kehadiran taman baca percontohan yang tersebar di 14 Kecamatan selain sebagai bentuk perhatian pemerintah mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat sesuai amanah Undang-Undang Perpustakaan No.43 Tahun 2007 pasal 49 juga memberikan konstribusi untuk menumbuhkan budaya baca di semua kalangan.
Jumlah kunjungan masyarakat tiap tahun ke perpustakaan dan taman baca kecamatan/ kelurahan terus meningkat. Hal ini menandakan bahwa perpustakaan dan taman baca telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber belajar. Sebagai upaya mendukung program pendidikan GRATIS, pendaftaran untuk menjadi anggota perpustakaan Kota Makassar tidak dipungut biaya dan kartu anggota dapat digunakan untuk meminjam buku di perpustakaan umum kota, perpustakaan balaikota dan dapat digunakan di 33 taman baca yang tersebar di 14 Kecamatan.
Penutup
Kualitas Sumber Daya Manusia adalah faktor terpenting sebagai kekuatan pembangunan menuju Makassar kota dunia (World City). Kemampuan tersebut tak lepas dari kegemaran membaca bagi segenap warganya. Salah satu sarana untuk menumbuhkan minat dan kegemaran membaca adalah optimalisasi peran perpustakaan. Olehnya itu kesadaran membaca tidak saja dibentuk oleh peran pemerintah namun harus didukung oleh peran masyarakat dan seluruh orang tua.
Slide Download Link Tentang Ilmu Perpustakaan
Perpustakaan Uin Alauddin
GMGM
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Budaya Perpustakaan