DEPOK - Universitas Indonesia (UI) telah memulai pembangunan salah satu gedung perpustakaan terbesar, termodern, dan terindah di dunia.
Menurut rencana, proyek pembangunan akan selesai pada Desember 2009 dengan total anggaran Rp110 miliar. Dalam rangka pembangunan gedung berlantai delapan tersebut, tadi siang dilakukan pencanangan tiang pertama di atas lahan seluas 30.000 m2. Hadir dalam acara itu Rektor UI Gumilar R Soemantri, Dirut PT Waskita M Kholik, dan Ketua Wali Amanah UI Purnomo Prawiro.
Gedung perpustakaan yang diklaim sebagai salah satu perpustakaan terbesar di kawasan Asia ini didesain dengan konsep
sustanaible building. Yang unik dari gedung ini adalah sebagian dari kebutuhan energi menggunakan sumber energi matahari yang hemat energi dan air.
Gedung perpustakaan juga akan didesain bebas dari asap rokok dan hemat air. Yang unik lagi, untuk mencapai gedung ini pengunjung diwajibkan menggunakan sepeda atau dengan berjalan kaki. "Kita ingin menghadirkan suasana yang ramah lingkungan," ujar Rektor UI Gumilar R Soemantri di Depok, Senin (1/6/2009).
Koleksi 5 juta buku akan didatangkan. Ada tiga lantai yang berisi buku-buku berdasarkan rumpun ilmu. Di antaranya Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Ilmu Sosial dan Humaniora serta Ilmu Science dan Engineering dengan masing-masing lantai seluas 6 ribu m2.
Keunikan lain, terdapat berbagai huruf aksara dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding. Untuk menambah keindahan bangunan gedung, nantinya gedung akan dibangun dengan gaya arsitektur yang unik seperti prasasti.
Sedangkan pepohonan besar berusia 30 tahunan, dengan diameter lebih 100 cm, yang tidak ditebang saat pembangunan, melengkapi bagian depan dan samping lanskap gedung tersebut. "Keindahan menjadi lengkap karena gedung mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh," ujarnya.
Gedung ini juga dilengkapi silent-room bagi dosen dan mahasiswa yang sedang menulis laporan penelitian atau karya ilmiah lainnya. "Perpustakaan akan dilengkapi sistem ICT mutakhir yang menungkinkan pengunjung menikmati secara leluasa sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal, dan sebagainya," kata Gumilar.
Mengenai alokasi dana, Gumilar menjelaskan, mendapat bantuan pendidikan dari negara sebesar Rp78 miliar. "Sedangkan sisanya sebanyak Rp32 miliar dibantu oleh BNI 46," jelasnya.
Artikel Terkait: